indosiar.com, Jakarta - Lihatlah motor - motor yang melaju kencang ini. Bahkan ada yang tanpa helm atau alat pengaman lainnya, berani melahap jarak sekitar 800 meter hanya dalam hitungan detik. Disini, nyali, keahlian dan kondisi motor adalah faktor yang paling menentukan. Masalahnya, balapan ini bukan dilakukan di sirkuit atau lintasan motor, tetapi di ruas jalan umum. Ya, mereka ini merupakan pembalap motor liar.
Tidak bisa dipastikan, kapan dan di mana awal terbentuknya aksi balap liar yang kemudian menjadi trend di kalangan anak - anak muda। Yang jelas, sejak akhir tahun 80 an, balap motor liar mulai dikenal di berbagai wilayah di Jakarta, seperti di kawasan Rawamangun, Kemayoran hingga ke Bintaro. Hampir setiap malam, para pembalap atau dikenal sebagai joki, ramai memenuhi ruas jalan tersebut untuk unjuk gigi.
Aksi balap liar tidak hanya ramai di Jakarta, tetapi juga merambah ke berbagai wilayah lain, termasuk ke wilayah pedesaan. Saling adu kecepatan motor menjadi sebuah adegan seru yang disaksikan warga umumnya. Belakangan, arena balap liar juga kerap ditonton perempuan muda yang tampil modis.
Muda - mudi di Jakarta menyebut mereka sebagai cewek motor. Diantara mereka, ada pula yang sengaja ikut balapan atau mereka sebut ngetrek, kendati hanya dibonceng oleh sang joki. Kehadiran perempuan muda di ajang balapan liar, tentu diterima kalangan penyuka balapan liar. Selain, membuat suasana lebih ramai, perempuan muda juga menambah daya tarik sekaligus sensasi dalam ajang adu nyali ini.
Namun, anak - anak muda ini menyangkal adanya penggunaan narkoba di ajang bernuansa penuh kebebasan ini. Adu gengsi memang menjadi sebuah acuan anak - anak muda ini dalam menyalurkan hobinya. Apalagi di hadapan lawan jenis. Sehingga, ajang yang adu nyali di jalanan yang sesungguhnya dilarang ini, seakan menjadi ritual yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Bagaimana peranan perempuan belia di ajang balap motor liar itu ??
Segmen II
Perempuan - perempuan muda di arena balapan liar atau trek � trekan, memang menjadi daya tarik tersendiri. Para joki yang berperan memacu motor pun semakin merasa tertantang menjadi yang terbaik di ajang yang membahayakan ini. Perempuan muda itu menjadi semacam pemacu adrenalin untuk semakin mempercepat laju motor मेरिका।
Kemenangan, dalam ajang balap mana pun, pastilah menjadi suatu kebanggaan. Di arena balapan liar, kemenangan bisa berarti menangguk rupiah serta merebut perhatian perempuan muda. Uang bisa didapat, karena ajang balapan liar identik dengan taruhan. Taruhan berlaku bagi pemilik motor maupun penonton balapan dengan nilai yang relatif lumayan untuk anak - anak muda.
Biasanya, mereka akan gunakan uang hasil taruhan itu untuk mendandani motor agar bisa tampil lebih prima atau digunakan untuk kembali bertaruh. Di samping itu, bagi joki yang menang, kesempatan mendekati perempuan muda yang ikut hadir di arena balap liar, semakin terbuka lebar. Sehingga, hal itu dianggap sebagai hadiah tambahan selain bayaran dari pemilik motor.
Para joki memang kerap dicap sebagai kelompok lelaki muda yang kerap berganti-ganti pasangan termasuk juga penyuka hubungan tanpa ikatan dengan para pekerja seks. Namun, kaum perempuan yang ikut bergabung dengan pembalap liar, tidak mau disamakan dengan para penjaja cinta. Sebab, mereka hanya ingin bersenang - senang dengan sesama anak muda yang lain.
Buat kebanyakan perempuan muda yang hadir di ajang balap liar, pindah dari pelukan satu joki ke joki yang lain juga menjadi kebanggaan. Apalagi bila sang joki adalah pengendara andalan dan telah dikenal di dunia balap motor liar. Pada gilirannya, kehidupan serba terbuka seakan sudah menyatu dengan mereka.
Mereka tidak akan saling menghakimi bila pasangannya mencari yang lebih jago atau lebih tenar। Kendati nyawa sebagai taruhannya, penyuka balapan liar tidak pernah sepi. Bahkan, peminatnya lebih banyak dibandingkan balapan di sirkuit.
Segmen III
Hobi, seolah menjadi alasan sebagai pembenaran untuk terus melanjutkan ajang balapan motor liar. Sehingga, arena yang sangat berbahaya itu tidak bisa diberantas atau dialihkan sepenuhnya di sirkuit - sirkuit sebagai tempat resmi untuk adu kecepatan maupun nyali.
Di balik gelapnya balapan motor liar sebetulnya ada arena sesungguhnya, yaitu kejuaraan balap motor di lintasan sirkuit. Namun, kebanyakan anak muda mengeluhkan biaya yang relatif lebih mahal dibandingkan mengikuti balapan liar.
Selain itu, untuk mengikuti kejuaraan yang resmi, tentu ada prosedur administrasi yang harus diikuti. Hal ini membuat kalangan muda yang biasanya ingin serba praktis, enggan untuk menjalaninya.
Selain dianggap lebih praktis, arena balapan liar di jalanan dianggap relatif lebih menguntungkan dibandingkan hadiah yang didapat dari kejuaraan resmi pada umumnya. Sedangkan resiko yang dihadapi dalam ajang balap liar, umumnya menjadi resiko pribadi, kendati biasanya ada rasa kesetiakawanan yang erat di antara mereka untuk menanggung biaya bersama.
Para joki dan pemilik motor juga biasanya mengatas namakan bengkel tertentu. Sehingga, bisa memperbaiki bersama bila ada kerusakan motor. Resiko ditangkap polisi memang sangat besar bila beradu kecepatan di jalanan umum. Untuk itu, mereka berusaha melancarkan aksi balap liar di jam - jam yang aman dari razia polisi.
Rata � rata, anak muda yang aktif dalam kegiatan balapan liar ini belum punya penghasilan sendiri untuk membiayai kegiatan yang satu ini. Kebanyakan, mereka masih menggantungkan hidup dari pemberian orang tua. Resiko yang mengancam di balik kesenangan beradu nyali di jalanan kerap terpinggirkan dan mereka anggap sebagai tantangan. Apalagi jika kesenangan itu ternyata mendatangkan uang dan semakin dekat dengan perempuan.
Sehingga, pada ujung - ujungnya anak muda ini sesungguhnya mencari popularitas untuk meneguhkan eksistensi diri tanpa mau bersusah payah mengikuti aturan yang berlaku. Selama anak - anak muda masih lebih menyukai ajang balapan liar dibandingkan di arena yang resmi, maka arena adu nyali yang digelar di tempat - tempat umum itu masih akan terus berlanjut.
1 komentar:
biasanya brp bwt taroan balapannya sndiri ?
ad batasan bwt masang taroan ga ?
klo bwt joki biasanya dpt duit brp dari uang taroannya ?
Posting Komentar